World

Stossel: Deceitful Bias in The New York Times

World



The New York Times drives John Stossel crazy. He wants to rip it up, because so many stories have left-wing bias.

————————————————

Subscribe to our YouTube channel:
Like us on Facebook:
Follow us on Twitter:
Subscribe to our podcast at iTunes:

Reason is the leading source of news, politics, and culture from a libertarian perspective. Go to reason.com for a point of view you won’t get from legacy media and old left-right opinion magazines.

————————————————

Stossel still reads it for the good parts. The Times does spend money to send reporters all over the world. Another reason is his neighbors read it and he wants to understand what they believe.

Here is some of the bias Stossel found in the paper last week:

The Times news section claims Trump’s tweets on Islam succeeded in “Uniting Britain in Outrage.” If you read the story, you see the outrage is just from the opposition Labour Party, “several” members of the Conservative Party, and comedian John Cleese. That’s the whole country uniting in outrage?!

Another supposedly objective news headline says that ending Obama’s net neutrality bureaucracy will hasten the Internet’s death. Stossel says that’s ridiculous. All repeal would do is restore the freedom that allowed the internet to blossom in the first place.

The Times ran a full-page story glorifying Antifa thugs. The Times makes them sound fashionable and fun: “Black is Always in Fashion.” It goes on to say “you know the look. Black work or military boots… ski masks… jackets, North Face brand…” Stossel argues the Times would do better reporting by exposing these violent people instead of praising their fashion.

He still reads the Times because what’s in the “paper of record” is important, and fact-checked. Unfortunately, much of it is mean-spirited and absurdly biased.

Produced by Maxim Lott. Edited by Joshua Swain.

Mendapatkan program ini sendiri sangat mudah dan terjangkau. Ini karena program verifikasi dana kesejahteraan telah dikeluarkan secara legal di Google Playstore dan Appstore.

Atau, Anda dapat mengunduh langsung dari yang telah kami siapkan di bawah ini. Sebelumnya, pastikan Anda memiliki akses konstan ke Internet sehingga Anda dapat mengikuti program pemeriksaan kesejahteraan dengan cepat.

Ukuran program cek dana kesejahteraan ini sangat ringan dan mudah digunakan karena tidak memakan tempat penyimpanan setelah diambil.

Ambil programnya agar bisa menggunakan program pemeriksaan kesejahteraan untuk kegiatan kesejahteraan. Klik unduh program verifikasi dana kesejahteraan di bawah ini.

>> UNDUH APLIKASI BANSOS <

Langkah-langkah menggunakan Program Cek Bantuan Sosial

Setelah mengunduh dan menginstal, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mendaftar langsung ke program verifikasi kesejahteraan. Pendaftaran sangat mudah. Ikuti panduan yang disediakan di bawah ini.

– Pastikan Anda telah mengunduh aplikasinya terlebih dahulu; jika tidak, unduh melalui tautan yang disediakan di atas.
– Jika sudah, buka program atau log in.
– Kemudian klik Buat Akun Baru.
– Kemudian, daftar dengan memasukkan informasi pribadi Anda sesuai kebutuhan.
– Masukkan data pribadi sesuai dengan basis yang ditetapkan.
– Jika sudah, bersihkan akun Anda dengan mengunggah foto KTP dan foto selfie serta KTP Anda.
– Pastikan data pribadi Anda sudah benar.
– Jika ya, klik Buat Akun Baru.
– Tunggu hingga proses pembuatan akun selesai dan berhasil. Setelah terdaftar, Anda dapat menggunakan program ini.
– Klik pada daftar penawaran untuk mendaftar bantuan sosial.
– Selanjutnya, tentukan jenis kontribusinya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Program Bantuan Non Moneter (PBNT).
– Kemudian Anda akan memasukkan informasi pribadi Anda dan silakan masukkan informasi pribadi Anda sesuai dengan keputusan yang dibuat untuk mengajukan tunjangan kesejahteraan.

Selain mendaftar secara digital, Anda bisa mendaftar sebagai penerima bansos langsung melalui kelurahan Anda.

>> Unduh aplikasi ‘KONSULTASIKAN DANA BANSOS’ <

Warga dapat membawa data diri berupa KTP untuk mendatangi kecamatan seperti RT/RW atau Kepala Desa/Kelurahan secara langsung. Mendaftar sebagai calon bansos menggunakan kartu dan kartu keluarga (KK).

Jangan lupa share informasi ini ya, semoga bermanfaat untuk kita semua.

Tinggalkan komentar